Baitullah Dekat Dihati

BEBERAPA JENIS VISA UNTUK BERHAJI

Kategori : Info haji, Haji, Ditulis pada : 04 Mei 2023, 11:09:22

Zaman berputar musim berganti. Pengalaman berhaji dengan visa non haji sekian tahun yang lalu jangan dijadikan patokan bahwa regulasi haji tahun ini sama dengan sebelumnya.

Dulu banyak jalan menuju Arafah untuk berwukuf. Ada yang menggunakan visa Amil, visa Ziarah, visa Event, dll yang digunakan untuk bisa masuk ke Saudi di musim haji. Kemudian dengan berbagai cara masuk ke Arafah. Ada yang memang beli paket resmi, ada yang menumpang ke bus jamaah haji, dan ada juga yang ngoboy, demikian sebutan bagi jamaah yang tidak membeli paketan haji berupa transportasi, akomodasi, dan konsumsi selama periode Armina (Arafah Musdalifah Mina) yang prosesinya dimulai sejak 7 Dzulhijjah hingga berakhirnya nafar tsani 13 Dzulhijjah.

Namun sekarang, situasi berubah. Sejak pandemi kemarin, Saudi mulai memperketat pelaksanaan ibadah haji. Dua tahun terakhir, jamaah haji yang tidak punya izin haji banyak yang ditangkap dan diproses. Tahun ini pun informasinya demikian. Banyak para jagoan haji dengan visa non haji yang jaya di tahun-tahun sebelumnya pun memilih istirahat dulu karena resikonya, jamaah bisa masuk Saudi tapi tidak bisa masuk Arafah. Namun ada juga yang berpindah mengambil jalur haji resmi dengan menggunakan Visa Furodah.

BERIKUT JENIS JENIS VISA UTK BERHAJI

  1. VISA AMIL

Visa Amil adalah visa yang diberikan untuk bekerja. Visa Amil ini berdasar lokasi. Ada yang Amil Madinah, Amil Jeddah, Amil Mekkah, dll. Visa ini jika dilanjutkan dengan pengurusan igomah, izin tinggal, maka bisa untuk mendaftarkan haji dengan menggunakan quota haji domestik. Namun untuk saat ini, para jagoan visa pecah. Ada yang masih optimis akan bisa urus igomah dengan waktu yang mepet, namun banyak yang menyerah karena hitung-hitungannya tidak cukup waktu. Wallahu a’lam.

Pengurusan visa ini dengan biomterik.

  1. VISA ZIARAH
    Visa ziarah macam-macam jenisnya. Ada visa ziarah sakhsiyah, tijari, dll. Tiap jenis visa ini beda-beda aturannya. Ada yang single entry, ada yang multiple. Ada juga yang durasi staynya 30 hari, 90 hari, dan lain-lain. Jadi perhatikan tulisan yang ada di visa ziarah tersebut.

Proses pengurusan visa ziarah menggunakan biometrik.

  1. VISA EVENT
    Jika ada event seperti konser, Saudi mengeluarkan visa untuk bisa masuk ke Saudi. Jika ada event yang mepet dengan pelaksanaan haji, banyak yang menggunakan kesempatan ini untuk masuk Saudi kemudian melipir ke Mekkah lalu Arafah.

Ke-3 visa ini kerap jadi alternatif untuk ke Mekkah selain visa haji. Namun jika dilihat dari kacamata hukum, visa-visa ini sesuai peruntukkannya dan tidak diperuntukkan bagi jamaah yang mau berhaji


VISA FURODAH

Selain visa non haji di atas, sejatinya Saudi sudah mengeluarkan alternatif pilihan bagi jamaah yang mau berhaji tanpa antri yaitu dengan Visa Furodah.

Berdasarkan ketentuan quota haji dari Saudi untuk negara-negara muslim, Indonesia yang berpenduduk muslim 230jta-an mendapatkan quota 1/1000. Sebesar 230.000 jamaah haji tiap tahunnya berangkat dan dijamin kepastian visanya. (Untuk pasca pandemi ini Indonesia hanya dibatasi 100.000 pax saja).
Quota ini lah yang dikelola oleh Kemenag dengan distribusi 200rb pax untuk paket haji reguler yang waitinglisnya puluhan tahun dan 20rb pax untuk haji khusus yang waitinglistnya mencapai 7 tahun.

Selain haji dari quota, Saudi juga mengeluarkan visa haji resmi namun diberikan secara perorangan. Inilah yang dikenal dengan haji furodah. Furodah berarti perorangan.

Visa ini bisa didapat dari para petinggi di Saudi. Ada yang diberikan secara gratis untuk penghafal quran, pemenang lomba alquran, dll. Namun ada juga yang dijual hingga bisa diakses oleh masyarakat umum.

Visa Haji Furodah ini adalah visa haji resmi dari kementerian haji Saudi namun tidak terdaftar di antrian haji Kemenag. Alhamdulillah sejak 2018 yang lalu, melalui PMA 8, Kemenag sudah mengakui keberadaan haji furodah dengan catatan harus berhabung dengan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Pengurusan visa ini hanya membutuhkan data paspor dan tahun ini ada batasan usia, yaitu maksimal 65th.

Kapan pengurusannya, biasanya visa Furodah mulai diurus di awal Dzukaidah (Awal Juni 2022). Harus membayar visa dan masaer di sistem. Untuk visa furodah tidak perlu biometrik.

Karena visa ini bukan berdasar quota, maka ada kemungkinan visa tidak keluar. Kendalanya macam-macam. Bisa karena jatah visa habis atau ada kendala yang lain. Inilaj yang menyebabkan ada kasus jamaaj haji furodah tidak jadi berangkat karena visa tidak keluar.

Artinya, jamaah harus siap dengan 2 kemungkinan. Siap berangkat dan siap tidak.

Semoga bermanfaat

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id