Baitullah Dekat Dihati

Umrah Bareng Tombo Ati (3): Menikmati Seribu Shalat di Masjid Nabawi

Kategori : Info Umroh, Artikel, Ditulis pada : 03 Februari 2023, 10:44:59

Bersumber dari : https://timesindonesia.co.id/wisata/443796/umrah-bareng-tombo-ati-3-menikmati-seribu-shalat-di-masjid-nabawi

Shalat di Masjid Nabawi lebih utama daripada seribu shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Karena itu, bisa menunaikan shalat di Masjid Nabawi adalah sebuah anugerah luar biasa.

Bagi orang Indonesia yang berjarak 7898 kilometer dari Arab Saudi (dan tentunya muslim dari negara lain), bisa melaksanakan shalat dan berdoa di Masjid Nabawi di Madinah adalah anugerah.

Ini karena Masjid Nabawi adalah tempat istimewa. Shalat di masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW tidaklah seperti shalat di masjid lain. Allah menjanjikan pahala berlipat. 

Adapun keistimewaan shalat di Masjid Nabawi sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, "Satu kali shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram. (HR. al-Bukhari).

"Sangat rugi jika jemaah sudah di Madinah tapi tidak sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan besar ini," pesan Imam Safii, pimpinan biro perjalanan umrah dan haji plus Tombo Ati, Kota Malang saat memberikan manasik.

"Karena hanya ada tiga Masjid di dunia ini yang memiliki keutamaan lebih dari pada Masjid-masjid yang lain, Pertama, Masjidil Haram di kota Makkah. Kedua, Masjid Nabawi di kota Madinah. Ketiga, Masjidil Aqsha di Palestina," sambungnya.

Pesan ini melekat di benak seluruh rombongan umrah Tombo Ati yang berjumlah 41 orang, termasuk TIMES Indonesia. Kami ikut dalam rombongan program umrah 12 hari Tombo Ati.

Sejak hari pertama tiba di Madinah pada tanggal 3 hingga 7 Januari 2023, kami berupaya untuk bisa shalat lima waktu di masjid yang memiliki 250 payung raksasa elektrik ini.

Begitu juga Jarak hotel yang sangat dekat. Berjalan kurang tiga menit, kaki akan sampai di gate 311 Masjid Nabawi. Ini keuntungan jemaah Tombo Ati, tidak capai dan tidak buang banyak waktu. 

Tidak ada lagi alasan malas terkait jarak masjid. Apalagi waktu kami di Madinah hanya lima hari. Waktu yang pada akhirnya terasa pendek bagi kami yang melaksanakan umrah.

Semua berlomba datang lebih awal dan mencari spot terbaik, termasuk di bagian utama Masjid Nabawi yang terdapat raudhah dan makam Nabi Muhammad SAW.

Penulis bersama empat kawan satu kamar selalu mencoba datang minimal dua jam sebelum shalat di Masjid Nabawi dimulai. 

Selain karena belum terlalu ramai dan bisa mencari tempat yang nyaman, kami semua ingin
bisa sebanyak mungkin shalat shunah. Memperbanyak dzikir dan sebanyak mungkin membaca Alquran di masjid berkubah hijau ini.

"Satu kali shalat dihitung seribu. Sampai Indonesia sudah lebih-lebih ini shalat kita, sudah 'susuk'," ucap Rofiq, teman sekamar penulis yang berasal dari Banyuwangi. Beberapa kawan rombongan umrah Tombo Ati tersenyum lebar mendengar ini.

Masjid-Nabawi-bagian-luar.jpgMasjid Nabawi dengan payung raksasa elektrik yang menambah keindahan dan kemegahan masjid istimewa ini. (foto: Wahyu Nurdiyanto/TIMES Indonesia)

Susuk bisa diartikan uang kembalian dalam bahasa Jawa. Bila diartikan secara bebas, maka jumlah shalat jemaah saat kembali ke tanah air akan melebihi jumlah shalat selama hidup di dunia.

Tentu saja ini joke semata. Saat umrah, kami selalu diingatkan untuk bersikap pasrah, ikhlas dalam menunaikan ibadah. Masalah ganjaran atau pahala sudah menjadi urusan Allah SWT.  

"Mumpung bisa ke Masjid Nawabi. Harus dipuas-puaskan ibadah. Karena belum tentu bisa memenuhi panggilan Allah meskipun nanti ada rezeki," sambung Ruskan, jemaah asal Bayu Urip, Surabaya yang berangkat bersama istrinya.

Wisata Religi di Kompleks Masjid Nabawi

Selain memperbanyak shalat dan berdoa di Masjid Nabawi, pada hari ketiga (5 Januari) rombongan umrah Tombo Ati berkesempatan jalan-jalan wisata di sekitar masjid yang dibangun di awal tahun 1 Hijriah atau September 622 Masehi.

Dipimpin muthawif Ustaz Saifullah Zein, kami berkeliling ke kompleks Masjid Nabawi. Kami banyak mendapatkan informasi mengenai masjid-masjid kecil yang ada di sekitar kompleks Masjid Nabawi. Termasuk jejak-jejak dakwah Nabi Muhammad SAW.

Paling dekat dengan hotel tempat menginap adalah Masjid Ghamamah atau Masjid Awan. Lokasinya di barat daya dan hanya beberapa meter dari pintu 311 Masjid Nabawi. Masjid ini pernah dijadikan tempat shalat Ied oleh Rasulullah dan juga shalat meminta hujan.

"Alasan diberi nama Ghamamah, karena setiap Rasulullah shalat, lokasi tersebut senantiasa dinaungi awan sehingga tidak kepanasan," terang Ustaz Saifullah Zein.

Selain itu ada Masjid Abu Bakar dan Masjid Ali bin Abi Thalib yang letaknya tidak jauh dari Masjid Nabawi. Kemudian ada Masjid bersejarah lainnya, yakni Masjid Umar Bin Khattab dan Masjid Usman bin Affan. 

Ada juga makam Baqi, yang menjadi tempat peristirahatan terakhir jemaah yang meninggal di Madinah. Makam Baqi juga menjadi makam dari 10 ribu sahabat Nabi. "Termasuk istri-istri Nabi, putra putri Nabi," sambung Ustaz Saifullah Zein.

Rombongan umrah Tombo Ati juga mengunjungi Taman Tsaqifah Bani Saidah. Taman ini ada di sisi timur Masjid Nawabi, tepat dibelakang pintu 320.

Jemaah-Umroh-Tombo-Ati.jpgRombongan Umrah Tombo Ati berfoto bersama di depan Masjid Ghamamah atau Masjid Awan. Lokasinya di barat daya dan hanya beberapa meter dari pintu 311 Masjid Nabawi. (foto: Wahyu Nurdiyanto/TIMES Indonesia)

Menurut ustaz Saifullah Zein, taman ini merupakan tempat berkumpulnya kaum Anshar saat meninggalnya Rasulullah. Di lokasi ini, saat itu, mereka membicarakan siapa yang menjadi pemimpin sepeninggal Rasulullah SAW. Pada akhirnya khalifah Abu Bakar yang terpilih menjadi pemimpin.

Kami juga mendapat penjelasan mengenai posisi makam Nabi Muhammad SAW yang dulunya merupakan rumah tinggal. 

Namun, hari itu kami tidak berziarah ke makam Rasulullah. Rombongan Tombo Ati baru berziarah pada Kamis 5 Januari.

Saat ini, pemerintah Arab Saudi mengharuskan rombongan jemaah umrah atau haji melakukan pendaftaran izin tasreh lewat aplikasi untuk bisa berziarah ke raudhah dan makam Nabi Muhammad SAW. 

Namun beberapa jemaah termasuk penulis berkesempatan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dengan memanfaatkan waktu sebelum shalat. Untuk menuju tempat istimewa ini cukup masuk lewat pintu bagian barat yang segaris dengan kubah masjid. 

Jika beruntung, maka jalur menuju raudhah di Masjid Nabawi akan dibuka dan jemaah akan berjalan lurus langsung ke arah makam tempat Nabi Muhammad SAW bersama dua sahabatnya dua dan dua khalifah pertama Islam yakni Abu Bakar dan Umar bin Khattab dimakamkan. (bersambung)

 
Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id